Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Pembukaan
Festival Jamu Jawa Tengah
Tanggal 15 Oktober 2012 Di Semarang
Yang
kami hormati Bapak Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah.
Yang kami hormati Bapak Kepala Organisasi Penjual Jamu Jawa Tengah. Yang kami
hormati Bapak Walikota Semarang. Dan tamu undangan yang berbahagia.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji
syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat, karunia dan hidayahnya kita dapat berkumpul bersama di tempat ini.
Nikmat yang tiada henti dari-Nya, serta kesehatan yang tak ternilai harganya sehingga
kita diberi kesempatan bersama-sama di sini dalam rangka Festival Jamu Jawa
Tengah.
Kegiatan
ini Saya rasa cukup efektif mengingat keberadaan jamu yang sudah cukup populer
di Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa jamu dapat memberikan efek baik
bagi kesehatan dan kecantikan tubuh. Sebanyak 80 persen orang Indonesia sudah
pernah meminum jamu dan 95,6 persen mengatakan dapat memberikan manfaat.[1]
Menurut Saya itu adalah angka yang cukup fantastik. Jamu begitu di percaya
masyarakat Indonesia.
Kesuksesan
jamu yang masih bertahan hingga sampai saat ini dapat dilihat dari
berkembangnya eksport jamu ke berbagai Negara didunia, seperti Thailand, China,
Jepang bahkan sampai Amerika dan Eropa. Saat inipun nilai ekspor jamu Indonesia
mencapai total Rp 11 triliun per tahun. Bahkan diperkirakan hingga tahun 2015
nanti, omset industri ini bisa mencapai Rp 20 triliun dengan pasar ekspor Rp 16
triliun.[2]
Namun
jika kita melihat pada kenyataan sekarang ini, tidak menutup kemungkinan
masyarakat menggunakan obat-obat kimia yang dirasa lebih mudah didapat dan
instan. Seiring berjalannya waktu dengan berkembangnya teknologi, masyarakat
lebih memilih sesuatu yang mudah dan cepat. Tidak seperti masyarakat di jaman
dahulu, yang segala sesuatunya harus membuat sendiri tanpa ada teknologi dengan
peralatan sederhana dan seadanya. Begitu pula dengan pemilihan jamu sebagai
obat tradisional.
Kebanyakan
dari kita masih terjebak pada hasil instan, maksudnya mana yang cepat
memberikan perubahan di tubuh setelah meminum jamu itulah yang manjur. Yang
perlu kita waspadai saat ini adalah jamu yang dalam komposisinya terdapat
campuran bahan kimia yang nantinya dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Kita harus pintar-pintar memilih jamu yang benar benar terbuat dari bahan
herbal. [3]
Apalagi
ditambah dengan persaingan industri jamu di Indonesia oleh
perusahaan-perusahaan jamu besar yang telah mengeluarkan banyak produk jamu.
Mereka semua berlomba-lomba memproduksi jamu dengan berinovasi mulai dari rasa
jamu yang ditawarkan, kemasan dan lain sebagainya demi mendapatkan banyak
konsumen. Dengan nilai jual jamu di dalam negeri yang cukup menggembirakan.
Maka
dengan bacaan Bismillahirahmanirahim, acara Festival Jamu Jawa Tengah ini resmi
Saya buka. Saya harap dengan diadakannya festival ini dapat membangun kesadaran
masyarakat tentang pentingnya jamu bagi kesehatan tubuh serta bagaimana
memanfaatkan tanaman herbal yang ada di sekitar kita. Demikian , sekian dan
terimakasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yogyakarta,
15 Oktober 2012
Bibit
Waluyo,
[1] Menteri
Kesehatan RI
dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH, Kampoeng Djamoe Organik - Cikarang
[2]
Kompasiana, Peran Obat Tradisional Semakin Menguat, diakses : 27 November 2012,
6.47 PM
No comments:
Post a Comment