Wednesday, 26 December 2012

Pidato Argumentatif



Sambutan Gubernur Jawa Tengah Pada Pembukaan Festival Jamu Jawa Tengah

Tanggal 15 Oktober 2012 Di Semarang







Yang kami hormati Bapak Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. Yang kami hormati Bapak Kepala Organisasi Penjual Jamu Jawa Tengah. Yang kami hormati Bapak Walikota Semarang. Dan tamu undangan yang berbahagia.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat, karunia dan hidayahnya kita dapat berkumpul bersama di tempat ini. Nikmat yang tiada henti dari-Nya, serta kesehatan yang tak ternilai harganya sehingga kita diberi kesempatan bersama-sama di sini dalam rangka Festival Jamu Jawa Tengah.

Kegiatan ini Saya rasa cukup efektif mengingat keberadaan jamu yang sudah cukup populer di Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa jamu dapat memberikan efek baik bagi kesehatan dan kecantikan tubuh. Sebanyak 80 persen orang Indonesia sudah pernah meminum jamu dan 95,6 persen mengatakan dapat memberikan manfaat.[1] Menurut Saya itu adalah angka yang cukup fantastik. Jamu begitu di percaya masyarakat Indonesia.

Kesuksesan jamu yang masih bertahan hingga sampai saat ini dapat dilihat dari berkembangnya eksport jamu ke berbagai Negara didunia, seperti Thailand, China, Jepang bahkan sampai Amerika dan Eropa. Saat inipun nilai ekspor jamu Indonesia mencapai total Rp 11 triliun per tahun. Bahkan diperkirakan hingga tahun 2015 nanti, omset industri ini bisa mencapai Rp 20 triliun dengan pasar ekspor Rp 16 triliun.[2]

Namun jika kita melihat pada kenyataan sekarang ini, tidak menutup kemungkinan masyarakat menggunakan obat-obat kimia yang dirasa lebih mudah didapat dan instan. Seiring berjalannya waktu dengan berkembangnya teknologi, masyarakat lebih memilih sesuatu yang mudah dan cepat. Tidak seperti masyarakat di jaman dahulu, yang segala sesuatunya harus membuat sendiri tanpa ada teknologi dengan peralatan sederhana dan seadanya. Begitu pula dengan pemilihan jamu sebagai obat tradisional.

Kebanyakan dari kita masih terjebak pada hasil instan, maksudnya mana yang cepat memberikan perubahan di tubuh setelah meminum jamu itulah yang manjur. Yang perlu kita waspadai saat ini adalah jamu yang dalam komposisinya terdapat campuran bahan kimia yang nantinya dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Kita harus pintar-pintar memilih jamu yang benar benar terbuat dari bahan herbal. [3]

Apalagi ditambah dengan persaingan industri jamu di Indonesia oleh perusahaan-perusahaan jamu besar yang telah mengeluarkan banyak produk jamu. Mereka semua berlomba-lomba memproduksi jamu dengan berinovasi mulai dari rasa jamu yang ditawarkan, kemasan dan lain sebagainya demi mendapatkan banyak konsumen. Dengan nilai jual jamu di dalam negeri yang cukup menggembirakan.

Maka dengan bacaan Bismillahirahmanirahim, acara Festival Jamu Jawa Tengah ini resmi Saya buka. Saya harap dengan diadakannya festival ini dapat membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya jamu bagi kesehatan tubuh serta bagaimana memanfaatkan tanaman herbal yang ada di sekitar kita. Demikian , sekian dan terimakasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh



Yogyakarta, 15 Oktober 2012

Bibit Waluyo,








[1] Menteri Kesehatan RI dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH, Kampoeng Djamoe Organik - Cikarang
[2] Kompasiana, Peran Obat Tradisional Semakin Menguat, diakses : 27 November 2012, 6.47 PM
[3] Jamu (obat tradisional) vs Obat Modern, resepherba.com. diakses 25 November 2012 7.25 PM



No comments:

Post a Comment